Selasa, 04 Januari 2011
Kata populer
No | Bahasa Lubai | Bahasa Indonesia |
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 | Bengkanah manusie Berendak Dalah kamol Dek kawe payah Gile Manyal Gitanggeh Itam kelat Manis cehile Masam tecekang Ninggang Ahi Puteh tecelekeh Yehupe yeharong | Sampah masyarakat Tidak peduli Sudahlah juga Pemalas, tidak mau susah Depresi berat Masih lama Hitam sekali Manis sekali Sangat masam Bangun tidur siang Sangat putih Sangat menyebalkan |
Senin, 03 Januari 2011
Dari FKLB
Melalui Laman FKLB ini payu kite lestarikan base kite, base Lubai. Dengan care kite buat kamus base Lubai ke base Indonesia...
Hendri Dunan Bahi = dahulu, sdh lama
Bahi pini = dahulu sekali
Munteng = bibi/tante(adik ipar dr ibu/ayah)
Mamak = mamang/paman
Ibong = bibi/tante(adik dr ibu/ayah)
Hoyin Rizmu junget = ujung, manes cehile = manis sekali, puteh tecelekeh = sangat putih, itam kelat = hitam sekali, masam tecekang, sangat asam
Beni Dinata Lubay Miseng=bab
kemeh=kenceng
majoh=makan
lumpang batu=gilingan cabi
nioh=kelapa
batang ahi=sungai
Rahma Piroza Yehupe yeharong: Menyebalkan, Dalah Kamol: Sudahlah, Gile Manyal: Stres berat (gila) , Gitangeh: masih lama, Berendak: ya sudah (ga peduli ).., Reseh :bersih, Bengkanah Manusie :Sampah masyarakat, Semangot: cemberut, dek kawe payah : pemalas, Ninggang Ari: bangun siang..
Kamis, 30 Desember 2010
Bahasa Lubai
Bahasa Lubai adalah bahasa yang dituturkan sebagian besar masyarakat yang terdapat di Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Muara Enim, Kecamatan Lubai. Desa tua di kecamatan Lubai yaitu : Tanjung Kemala, Gunung Raja, Baru Lubai, Kurungan Jiwa, Pagar Gunung, Kota Baru, Beringin, Aur, Prabu Menang, Pagar Dewa dan Karang Agung. Adapun desa pemekaran di kecamatan Lubai yaitu : Suka Merindu, Lecah, Lubai Persada, Lubai Makmur, Air Asam, Mekar Sari, Menanti, Karang Mulia, Karang Sari, Sumber Asri dan Sumber Mulia.
Bahasa Lubai yang dituturkan oleh sebagian masyarakat yang tinggal di pesisir atau tepian Sungai Lubai. Sungai Lubai merupakan sungai kecil yang mempunyai mata air di dekat Sungai Enim dan bermuara di Sungai Rambang di Kabupaten Ogan Ilir. Bahasa Lubai yang digunakan oleh masyarakat di tepian sungai Lubai merupakan anak bahasa rumpun Melayu Palembang.
Bagi orang yang telah mengenal Bahasa Lubai, mereka akan mengatakan bahwa bahasa Ogan mirip bahasa Melayu Deli, Melayu Riau, Melayu Kalimantan, Melayu Malaysia, Melayu Singapura, Melayu Brunei, Melayu Siam di Thai Land. Banyak terdapat kata yang sama, walaupun walau tidak sama persis. Contoh logatnya "Nak kemane?", yang artinya "Hendak ke mana?" Gulai, Makan dan sebagainya.
Kamus Base Lubai
Kamus Bahasa Lubai ini didedikasikan untuk melestarikan bahasa Lubai, sebagai alat komunikasi bagi masyarakat Lubai. Maksud dan tujuan dibuatnya kamus Bahasa Lubai ini adalah untuk memotivasi generasi muda Lubai perantauan, agar mereka ingin berkomunikasi menggunakan bahasa induknya yaitu Bahasa Lubai.
Bahasa Lubai adalah anak bahasa melayu Palembang, Sumatera Selatan. Jika bahasa Palembang dialeknya menggunakan akhiran “o” maka bahasa Lubai menggunakan dialeknya menggunakan akhiran “e”
ContohBahasa Palembang : nak kemano mang cikBahasa Lubai : nak kemane mang cik………………………………………………………….Semoga Kamus Bahasa Lubai ini dapat menjadi referensi masyarakat Lubai perantauan dalam mencari pandanan kata dari bahasa Indonesia ke bahasa Lubai.Bandar Lampung, 30 Desember 2010
Langganan:
Postingan (Atom)